Minggu, 25 November 2012

alternaria cucumerina


-->
Alternaria cucumerina (Alternaria Leaf Spot)
(Tugas Materi Cendawan Patogen Tumbuhan)






Di susun oleh :

AGUS SETIONO
KELAS 40
NO ABSEN 03

-->
BADAN KARANTINA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
2012
1. Alternaria cucumerina
2. Alternaria Leaf Spot

3. Klasifikasi Patogen
Taksonomi
Kingdom:

Fungi
Phylum:
Ascomycota
Class:
Dothideomycetes
Order:
Pleosporales
Family:
Pleosporaceae
Genus:
Alternaria
Species:
Alternaria cucumerina
4. Gejala Serangan (Damage Symptoms)
Penyakit bercak daun Alternaria cucurbits disebabkan oleh jamur Alternaria cucumerina. Melon dan semangka sangat rentan oleh cendawan ini terutama di daerah Florida. Inang lainnya yang rentan adalah labu, mentimun, ketimun acar, balsam apel dan dan tanaman cucurbits lainnya tetpi dengan gejala yang berbeda-beda sesuai tingkat toleransinya, mungkin dengan varietas perbedaan dalam jenis tanaman.

Alternaria cucumerina mempunyai kekhususan dalam menyerang spesies tanaman inangnya. Tanaman dapat memberikan respon (gejala) yang berbeda-beda di setiap tahap pertumbuhan. Tanaman yang terserang maka vigor dan kandungan gula buah akan berkurang. Matinya bibit muda atau pertumbuhanya yang terhambat. Pada tanaman yang tua biasanya mulai layu pada tengah hari selama beberapa hari, kemudian secara permanen layu dan mati. Jika kita buka jaringan tumbuhan tersebut maka kelihatan ikatan pembuluh berubah warna menjadi kuning atau coklat.

-->
Bercak daun Alternaria cucurbits biasanya muncul pada daun tua pertama dan kemudian menyebar ke daun baru menuju ujung pokok buah. Bercak daun berwarna mula dari kuning pucat atau bintik-bintik cokelat,dengan diameter  1/50 sampai 1/16 inci (0,5 sampai 1,5mm) pada permukaan daun bagian atas daun. Bercak daun yang masih kecil dikelilingi oleh halo yang berwarna hijau atau kuning. Pada tahap awal bercak ini dikelilingi oleh jaringan yang seperti berminyak (basah) karena adanya respon dari dinding sel terhadap cendawan. Kemudian diameter bercak akan membesar/meluas  3/8 sampai 3 /4 inch (1 sampai 2 cm). Bercak yang tua agak melingkar  tidak teratur  dan berwarna cokelat-hitam. Bercak tua tidak memiliki-konsentris rings.Pada bagian tengah bercak yang  gelap atau bagian dalam mengandung spora yang yang berukuran panjang  1/115 hingga 1/195  inci dan spora-spora tersebut bisa tersebar terutama oleh angin. Bagian tengah bercak menjadi  rapuh atau melepuh dan mudah robek yang berwarna  gelap. Jika bercak daun Alternaria menjadi parah, maka daun keriting, defoliasi ( daun mengecil), pematangan prematur, hasil lebih rendah, lebih rendah gula dan buah buah cacat (terutama pada mentimun)dan kulit buah seperti terbakar.

Buah yang terinfeksi jarang ditemukan  tetapi bisa terjadi jika perkembangan bercak daun Alternaria sudah parah, terutama pada tanaman melon yang paling rentan. Bercak daun alternaria pada tanaman melon bisa mencapai 1 inci (2,5cm) atau sedikit lebih besar yang berwarna hijau-hitam warna khas dari tahap busuk buah di lapangan. Kemudian penyakit ini bisa juga berkembang selama di tempat penyimpanan atau transit, di tempat ini bercak pada buah bisa sampai 2 inci (5 cm) atau lebih. Serangan penyakit ini di tempat penyimpanan bisa terjadi pada pembusukan buah,  jika daerah buah yang membusuk  jaringan buah menjadi lembab dan kenyal. Beberapa  penyebab penyakit busuk buah biasa dikaitkan ke A. cucumerina dapat dapat juga disebabkan oleh lain spesies yaitu tenuis A.. Cladosporium yang memiliki gejala mirip dengan busuk buah Alternaria
-->
4. Biologi Patogen Alternaria cucumerina
bercak daun Alternaria dapat terjadi pada daun sebagai lesio, daun busuk, batang berlendir, embun tepung, dan biasanya bercak daun Cercospora dapat terjadi bersamaan dengan bercak daun Alternaria, tetapi penyakit ini biasanya dapat dibedakan dari bercak daun Alternaria dengan bentuk bercaknya. Pada tanaman melon,bercak muda Alternaria dapat menyerupai lesion dan embun tepung.

Patogen dapat bertahan dalam tanah selama bertahun-tahun. Penyakit ini dapat berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya dari  tanah yang mengandung propagul cendawan dan terbawa pada mesin pertanian, sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, dan air irigasi. Suhu dan kelembapan tanah yang tinggi mendukung perkembangan penyakit.
Penyakit ini bisa terbawa bibit dan telah dilaporkan tetapi dianggap masih rendah frekuensinya dan resikonya pada saat ini di Florida, tapi mungkin menjadi masalah pada saat transplantasi bibit ke lahan pertanian.

Alternaria cucumerina dapat bertahan hidup di dalam sisa-sisa tanaman, gulma yang memiliki kerabat dekat dengan cucurbit (balsam apel), tanaman cucurbits lainya dan biji. Sisa-sisa daun yang terinfeksi pada permukaan tanah atau terkubur 6 sampai 9 inci (15 sampai 23 cm) dalam tanah masih mampu beregenerasi spora sampai waktu setidaknya 8 1/2 bulan. Namun, sisa-sisa daun yang terinfeksi pada permukaan tanah akan menjadi sumber spora yang bias juga terbawa oleh angin ke tempat lain. Dimana tanaman yang ditanam secara berurutan untuk mencapai panen yang berurutan, pada bagian daun tua yang terinfeksi dan tertiup angin berfungsi sebagai sumber spora ke tanaman yang masih muda.
5. Identifikasi
Hawar Alternaria, disebabkan oleh jamur Alternaria cucumerina, adalah penyakit umum cucurbits paling penting khususnya pada musim hujan. Sebuah penyakit labu serupa yang disebut Alternaria spot, disebabkan oleh jamur terkait (Alternaria alternata),tetapi tidak diketahui terjadi di Dataran Tinggi. Penyakit hawar Alternaria mempunyai siklus penyakit dimulai ketika miselium tidur di dalam sisa tanaman yang mengandung konidia, yang disebarkan oleh angin dan percikan air dan bisa menginfeksi tanaman baru yang rentan. Spora berkecambah jika kelembaban mendukung, hifa menembus melalui lubang alami atau luka. Penyakit yang paling parah selama waktu daun basah (8 sampai 24 jam) dengan suhu sedang sampai hangat (54-86 ยบ F). Curah hujan tinggi, terutama saat cuaca hangat, sangat menguntungkan bagi perkembangan patogen dan penyakit. Patogen bertahan antara tanaman rentan dalam dalam sisa tanaman sampai dua tahun.
Identifikasi morpologi dapat dilakukan dengan menumbuhkan pathogen dari daun atau bagian tanaman yang bergejala pada kertas bloter. Dan juga dapat melakukan tes PCR atau Elisa pada biji atau tanaman yang diduga terinfeksi oleh cendawan ini.
6. Pengendalian
Pengendalian yang efektif  menggunakan pemantauan yang tepat sesuai urutan langkah-langkahnya, yang semuanya dirancang untuk mengurangi intensitas bercak daun pada awal pertanaman dan dengan demikian memperlambat epidemi penyakit.

Perlakukan benih dengan fungisida spektrum luas atau menggunakan benih yang berasal dari daerah yang bebasi akan mengurangi inokulum berasal dari biji.
Teknik selanjutnya memusnahkan tanaman tanaman yang memiliki kerabat dekat dengan cucurbits dan gulma yang mampu menyimpan spora penyakit ini.
Penambahan Kapur dan menyuburkan tanah sehingga tanaman tidak dalam stres.  Tanaman yang Stres karena kurangnya nutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi akan lebih rentan. Juga dedaunan yang tidak sehat pertumbuhannya dapat mengakibatkan buah tidak sempurna, pada gilirannya, lebih rentan terhadap busuk buah Alternaria.
Melakukan rotasi tanaman dimana tanaman cucurbits tidak ditanam di tanah yang sama dan berurutan pada tahun yang sama. Praktek ini akan mengurangi penyakit lainnya dan juga nematoda .
menaman tanaman musim semi secara lebih awal untuk meminimalkan factor pendukung lingkungan terhadap penyakit.
Membajak sisa tanaman di bawah permukaan tanah segera setelah panen mungkin untuk mengurangi tersedia spora untuk musim depan. Praktek pengolahan tanah akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengendalian penyakit.


7.  Daftar Pustaka


          Lowell L. Black,  Vegetable Diseases: A Practical Guide., AVRDC. Last updated: 2001.
      Tom Kucharek, Professor, Alternaria Leaf Spot of Cucurbits
Plant Pathology Department, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida. 1985; Revised. January 2000

LAPORAN PEMBUATAN KOLEKSI Penyakit Darah Pisang (Ralstonia solanacearum)

Oleh: Agus Setiono, SP POPT Ahli Pertama BKP Kelas 1 Palembang (Tahun2017) P E N D A H U L U A N A. Latar...