Merisaukan! Mentan Khawatir Ada Jutaan Orang Tinggalkan Pertanian Lantas ‘Lari’ ke ISIS
Andi Amran Sulaiman yang merupakan Menteri Pertanian menyebutkan 21 juta
orang yang meninggalkan sektor pertanian berpotensi masuk ke kelompok
teroris Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
Hal ini disampaikan Amran dalam Rapat Koordinasi Teknis TNI Manunggal
Membangun Desa pada Selasa (5/9/2017). Ia mengatakan ketahanan pangan
menjadi penting untuk ketahanan negara.
Ditegaskan Amran, saat ketahanan negara
terjaga makan petani akan terdorong untuk lebih bersemangat dalam
usahanya. Hal itu, menurutnya, dikarenakan kesejahteraan kelompok
tersebut jadi lebih terjamin.
Amran
melanjutkan, kelompok Santoso selaku eks pimpinan Mujahidin Indonesia
Timur (MIT), hanya beranggotakan 41 orang. Namun 41 orang tersebut saja
sudah membuat kelabakan, apalagi jika anggotanya mencapai 1 juta
orang. Demikian seperti dikutip dari laman CNNIndonesia.com, Jumat (8/9/2017).
“Yang tinggalkan pertanian sudah 21 juta orang. Ini berkontribusi pada ISIS,
begal, kenakalan remaja. Makanya, kita bangun dari pinggiran, desa,
perbatasan,” tandas Amran dalam keterangan tertulisnya pada Rabu
(6/9/2017) lalu.
Amran menambahkan, dengan ketahanan
pangan yang terjaga maka orang-orang yang ingin berpartisipasi dengan
organisasi ISIS akan dapat diminimalkan.
Dalam Global Terrorism Index 2016,
Indonesia menempati ranking 38 dengan skor mencapai 4,42. Angka
tertinggi untuk besarnya pengaruh terorisme dalam satu negara mencapai
10 sedangkan yang terendah adalah 2.
Negara
dengan pengaruh terbesar terorisme ialah Irak yang skornya mencapai
9,96. Sedangkan yang terendah adalah Siprus yakni mencapai 2.04.
Kementan dan TNI
Di
lain pihak, Amran juga mengungkapkan, kesuksesan yang dicapai
pemerintah di sektor pangan dengan menggandeng TNI AD di antaranya
adalah mengatasi kekurangan penyuluh pertanian sebesar 70.000.
Selain itu, lanjutnya, TNI AD juga
berpartisipasi membantu produktivitas komoditas pangan melalui cetak
sawah, mempermudah distribusi hingga menekan penyelundupan.
Kepala
Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengatakan anggota yang
membantu Kementerian Pertanian merupakan bagian dari Operasi Militer
Selain Perang (OMSP). Dia menyebutkan, salah satu tugas pokok TNI adalah
menjaga wilayah pertahanan.
“Salah
satunya, bantu pemerintah menjaga wilayah pertahanan. Apa yang dilakukan
Pak Menteri adalah tugas pemerintah. Jadi, saya tidak melanggar
undang-undang,” tukas Mulyono.
Dia menandaskan bahwa kemitraan dengan Kementan pun merupakan bagian
dari implementasi jati diri TNI. Menurutnya, TNI harus selalu bersama
rakyat karena TNI merupakan tentara rakyat.
Sumber : Suratkabar.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar